Program Studi Sastra Indonesia mengadakan pengabdian masyarakat tentang Kesantunan Berbahasa di SMPN 43 Padang pada Jumat, 17 Juni 2022.
Kegiatan ini diikuti oleh 35 orang siswa, dosen-dosen prodi Sastra Indonesia Universitas Andalas, serta guru-guru SMPN 43 Padang. Kegiatan ini berlangsung
Kegiatan ini diisi oleh Roma Kyo Kae Saniro, M.Hum. dan Drs. M. Yusuf, M.Hum.
Kuliah umum yang dilaksanakan dalam waktu kurang lebih 3 jam secara tatap muka atau luring. Acara ini dimoderatori oleh Alex Darmawan, S.S., M.A. Pemateri kegiatan ini dilakukan oleh Roma Kyo Kae Saniro, M.Hum. dan Drs. M. Yusuf, M.Hum. Agenda kegiatan ini dibuka oleh moderator, Alex Darmawan, S.S., M.A. Selanjutnya, kegiatan diisi oleh pemateri-pemateri.
Pada masa kini, penggunaan bahasa Indonesia pada siswa-siswa SMP dapat dikatakan kurang maksimal. Banyak problematika berbahasa yang dilakukan oleh para siswa, khususnya dalam kesantunan berbahasa. Banyak penggunaan bahasa Indonesia dalam lisan dan tulisan yang kurang maksimal, terutama dalam penggunaan bahasa asing, bahasa gaul, atau bahasa pokem. Padahal, bahasa merupakan identitas bangsa yang sangat penting. Selain itu, bahasa pun dapat menunjukkan karakter seseorang. Melalui bahasa, generasi penerus akan terbentuk menjadi generasi yang baik atau tidak.
Salah satu masa tumbuh kembang seorang anak adalah pada masa sekolah menengah pertama (SMP). Masa ini dapat diungkapkan sebagai masa anak-anak berusaha menerima berbagai hal dan kadang kurang memiliki filterisasi dalam menerima hal-hal tersebut. Oleh karena itu, banyak permasalahan yang ditimbulkan jika fondasi awal siswa-siswa tidak dibina dan dibiasakan pada jalan yang baik dan benar. Seperti yang diungkapkan sebelumnya bahwa bahasa memiliki peran penting dalam pembentukan karakter seseorang, terutama generasi penerus (siswa SMP).
Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengubah dan memperbaiki situasi problematik berbahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulisan ini adalah dengan pembinaan dan pembiasaan tatanan-tatanan yang ada pada bahasa Indonesia. Pembinaan ini dapat dilakukan dengan adanya workshop kesantunan berbahasa Indonesia yang baik dan benar melalui tulis dan lisan dalam literasi. Seperti yang diungkapkan oleh Fraser (Chaer, 2010, hlm. 47) bahwa kesantunan berbahasa didasarkan pada strategi penutur. Dalam hal ini, kesantunan berbahasa haruslah melihat berbagai aspek yang harus diketahui dan dibiasakan oleh generasi penerus. Oleh karena itu, kegiatan “Workshop Kesantunan Berbahasa Indonesia: Tulis dan Lisan dalam Literasi” merupakan solusi untuk permasalahan tersebut sehingga terciptalah generasi muda yang berkarakter dan memiliki identitas yang baik.
Setelah adanya pemateri, siswa-siswa diminta untuk latihan dalam penerapan kesantunan berbahasa yang baik dan benar. Siswa-siswa diminta untuk berlatih menulis sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh pemateri. Setelah menulis berbagai hal yang diinginkan oleh pemateri, adanya sesi tanya jawab yang dimoderatori oleh Rizky Amelya Furqan, S.S., M.A.
Setelah adanya sesi tanya jawab, agenda selanjutnya adalah penarikan simpulan yang dilakukan oleh pemateri. Lalu, adanya serah terima ucapan terima kasih dan pemberian cendera mata dari FIB Universitas Andalas yang disampaikan oleh Dr. Aslinda, M.Hum. selaku ketua Prodi Sastra Indonesia kepada Kepala SMPN 43 Padang yang dilanjutkan dengan sesi dokumentasi berupa foto bersama dengan dosen FIB Universitas Andalas, guru-guru, staf, dan siswa-siswa SMPN 43 Padang.


